Polahidup.com kali ini membahas tentang Tata cara, Etika, adab Menghormati Tamu dan Bertamu agar kita bisa saling menyambung tali silaturahmi kita dengan baik seperti yang diajarkan menurut/ ala Rasulullah.
Umat Manusia adalah makhluk hidup yang bersifat sosial. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat dilepaskan dengan pola berinteraksi antara satu sama lain. Bertamu dan saling rnengunjungi merupakan salah satu aktifiras diantaranya. Baik kunjungan silaturrahmi keluarga, tetangga ataupun saudara lainnya karena memiliki kebutuhan atau keperluan. Bagaimana menghadapi tamu yang datang berkunjung? Agama Islam dalam hal ini mengajarkan bagaimana adab menyambut tamu atau bertamu? Keterangan di bawah ini Insya Allah cukup untuk dijadikan pedoman bagaimana etika bertamu dan melayani tamu:
Sambutlah tamu dengan sebaik mungkin dalam menjalin silaturahmi dalam islam
Allah SWT berfirman: "...dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin) atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yg dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yg berbahagia." (al-Hasyrke-9)
Kisah Ibrahim as dalam menyambut tamunya
Allah SWT berfirman: ”Sudahkah datang kepadamu (Muhammad) cerita tamu Ibrahim (Malaikat-malaikat) yang dimuliakan? (Ingatlah) ketika mereka masuk kerumahnya mereka mengucapkan: ”SALAM", Ibrahim menjawab: "SALAMUN”, (kamu) adalah orang-orang yang tidak dikenal, maka dia pergi dng diam-diam menemui keluarga-nya, kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk (yang dibakar), lalu dihidangkan kepada mereka (semua). Ibrahim berkata: Kenapa kalian tidak makan?” (Q.S. adz-Dzariyat: 24-27)
HADITS-HADITS Tetnang silaturahmi:
Hadits Hormati tamu
Dan dari Abu Hurairah r.a, sesungguhnya Nabi SAW bersabda: "Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, hendaklah dia menghormati tamu-nya.” (dari Bukhari Beserta Muslim)
Hak bertamu adalah tiga hari (hukum menghormati tamu)
Dari Abu Syuraih Khuwailid bin ’Amr al-Khuzai ra, berkata; aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiap yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, hendaklah diamenghormati ramunya dengan keistimewaannya. Mereka bekata apakah keistimewaannya ya Rasulullah? Sabdanya: Siang dan malamnya dan menghormati tamu itu tiga hari kemudian selebihnya dari itu merupakan shadaqah-nya." (dari Bukhari beserta Muslim)
Jangan menyusahkan pribumi
Dan dalam riwayat Muslim; ”Tidak dihalalkan bagi seorang muslim tinggal dirumah saudaranya hingga menyebabkan dia berdosa (menyusahkannya). Para sahabat bertanya: Ya Rasulullah menyebabkan berdosa bagaimana? Iawab Rasul: Tinggal dirumahnya padahal dia mengetahui bahwa pribumi itu tidak punya apa-apa untuk menghidangkan sesuatu kepadanya”.
Sambutlah tamu dengan wajah yang cerah (cara menghormati tamu)
Dari Abu Hurairah ra berkata; Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya kalian tidak bisa membuat senang seluruh manusia dengan hartamu, tempi salah seorang dari kamu bisa membuat senang mereka dengan bermuka manis dan baik akhlaq." (HR. Abu Ya’la)
Sejelek-jelek makanan adalah makanan dalam walimah
Dari Abu Hurairah ra, sesungguhnya Nabi SAW bersabda; "Sejelek-jelek(seburuk-buruk) makanan adalah makanan walimah, tidak diundang/ panggil) ke walimah. itu orang yang ingin mendatanginya, tapi dipanggilnya ke walimah itu orang yang tidak ingin datang. Dan siapa yang tidak memenuhi undangan sungguh dia telah durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya.” (HR. Muslim)
Hadirilah undangan walimah
Dari Abu Hurairah ra, berkata; Rasulullah SAW bersabda: “Apabila salah seorang diantara kamu diundang, hendaklah dia memenuhi undangan itu. Jika ia sedang shaum (puasa), maka do’akanlah dan jika dia tidak shaum maka makan-lah.” (Muslim)
Dari Jabir ra, berkata; Rasulullah SAW bersabda: ”Apabila salah seorang diantara kamu diundang makan maka penuhilah undangan itu. Jika dia mau makanlah dan jika dia tidak mau, biarkanlah." (H.R. Muslim)
Dan dari Abu Hurairah r.a dari Nabi. SAW bersabda: Kalaulah aku diundang untuk makan kaki kambing pasti aku akan datang dan kalalu aku diberi hadiah tulang hasta pasti aku menerimanya (HR. Bukhari)
Dahulukan orang dekat rumah dalam memenuhi undangan
Dari seorang sahabat Nabi SAW, beliau bersabda: "Apabila dua orang secara bersamaan mengundang, maka datangilah orang yang lebih dekat pintunya, karena yang paling dekat pintunya adalah yang paling dekat ketetanggaannya, dan jika salah seorang dari keduanya lebih dahulu mengundang, maka datangilah yang lebih dahulu mengundang.” (Abu Daud)
Balaslah kebaikan saudaramu
Dari Jabir bin ’Abdillah ra, berkata: Abu al~Haitsam binti Taiham membuat makanan untuk Rasulullah SAW, kemudian dia mengundang Nabi SAW dan para sahabatnya. Maka ketka mereka telah selesai makan, Nabi bersabda: "Balaslah saudara kalian! Mereka bertanya: Ya Rasulullah bagaimana cara membalasnya? jawabnyaz ”Sesungguhnya seseorang apabila masuk kerumahnya, lalu dia makan makanannya dan minum minumannya, kemudian mendoakan untuk kebaikannya, itulah balasannya”. (H.R. Abu Daud)
Doakanah 0rang/ keluarga yang menjamu kita
Dari ’Abdullah bin Busr ra, berkata: Rasulullah SAW singgah dirumah bapakku, dia (‘Abdullah) berkata: Maka kami mendekatkan makanan-makanan dan bubur campur kepadanya, maka beliau memakannya, kemudian beliau disuguhi kurma kemudian beliau pun memakannya.... kemudian disuguhi minuman kemudian beliau meminumnya, lalu memberikan minuman itu kepada orang yang berada disebelah kanannya. 'Abdullah berkata sementara Rasul sudah memegang tali kendal kendaraannya: berdoalah kepada Allah untuk kami, maka Rasul-pun berdoa: ALLAHUMMAA BARIK LAHUM FIMA RAZAQTAHUM WAGHFIRLAHUM WAR HAMHUM, (Ya Allah! berkahilah mereka pada rizqi yang Engkau berikan pada mereka, ampunilah mereka dan rahmati-lah mereka {semua}). (Muslim)
Jangan menganggap remeh jamuan Tuan rumah;
Dari ‘Abdullah bin 'Ubaid bin ’Umair berkata: Serombongan sahabat Nabi SAW memasuki rumah Jabir, maka dihidangkan kepada mereka roti dan cuka. Jabir berkata: Silahkan kalian makan, karena aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: ”Sebaik-baik bumbu adalah cuka, sungguh celaka seseorang karena kedatangan serombongan saudaranya maka dia merasa hina untuk menghidangkan apa yang ada dirumahnya kepada mereka. Dan celaka juga suatu kaum yang menghinakan apa yang dihidangkan ke-pada mereka (semua). (Ahmad)
Tidak boleh bertamu ke perempuan yang tidak ada suami atau muhrimnya
Dari Jabir ra, berkata; Rasulullah SAW bersabda: ”Ketahuilah!
janganlah seorang laki-laki bermalam dirumah seorang perempuan janda, kecuali jika dia telah menikah dan ada muhrimn-ya.” (Muslim)
Dari 'Uqbah bin ’Amir ra, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: Hindari oleh kamu masuk kerumah-rumah wanita. Seorang lelaki Anshar bertanya: Ya Rasulullah apa pendapatmu tentang al-Hamwu (ipar/keluarga dekat istri)? Iawab Rasul: Al-
Hamwu itu berarti kematian (lebih ber-bahaya) (Muslim)
Dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash berkata; Rasulullah SAW bersabda: Setelah hari ini (peristiwa Asma’ binti ‘Umais) seorang laki-laki tidak boleh masuk kerumah seorang wanita yang suaminya sedang tidak ada, kecuali jika laki-laki itu disertai seorang atau dua orang teman laki-laki (Muslim)
Tidak boleh berdua-duaan antara laki-laki dan perempuan
Dari Ibnu Abbas ra, Sesungguhnya Rasulullah SAW berssabda: Janganlah salah seorang diantara kamu ber-khalwat, berdiam diri di tempat sepi dengan seorang wanita kecuali disertai dng mahramnya. (dari Bukhari Beserta Muslim)
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
daftar disini untuk berlangganan gratis melalui email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di See Look Book GRATIS 100%
0 komentar:
Posting Komentar