Banyak cerita anak durhaka di negri indonesia ini, rata-rata seluruh anak yang melakukan ini mendapatkan balasan dan azab anak durhaka karna itu sebaiknya kita mengetahui Ciri-Ciri Anak Durhaka agar terhindar dari sifat-sifat yang menentang orang tua dan menjadi anak yang berbakti kepada keduanya. Tanda-tanda anak durhaka itu:
Tips-Tips Rumah Tangga Harmonis
Anak Pertama: mengucapkan “ah” terhadap orang tua serta mengeraskan suara pada mereka disaat berselisih dan Tidak memberikan nafkah untuk orang tua jika mereka membutuhkan. Orang seperti ini akan mendapatkan kutukan anak durhaka dari Allah SWT.
Anak Ke-Dua: Tidak melayani mereka serta berpaling darinya, banyak drama-drama anak durhaka yang menceritakan perbuatan seperti ini. Lebih durhaka lagi jika menyuruh/ memerintah orang tua untuk melayani dirinya serta Mengumpat mereka dan menyebut-nyebut kekurangan yang dimilikinya.
Anak Ke-Tiga: Menajamkan tatapan mata terhadap kedua orang tua ketika marah atau pun kesal pada mereka karena suatu hal.
Anak Ke-Empat: Membuat orang tua bersedih dengan mengerjakan sesuatu hal, meskipun anak berhak untuk mengerjakannya. Akan Tapi ingat, hak orang tua atas diri anak lebih besar dari hak anak, banyak sekali kisah nyata anak durhaka yang tak disadari oleh si anak.
Anak Ke-Lima: Malu untuk mengakui kedua orang tuanya pada orang banyak dikarenakan keadaan mereka yang miskin, tidak berilmu, cacat, berpenampilan kampungan, atau dengan alasan lainnya.
Anak Ke-Enam: Tidak ingin berdiri untuk menghormati kedua orang tua serta mencium tangan mereka ini adalah salah satu tanda dari anak durhaka pada orang tua.
Anak Ke-Tujuh: Duduk yang mendahului orang tua serta berbicara tidak meminta izin ketika memimpin majelis dimana kedua orang tuanya menghadiri majelis itu juga. Ini sikap yang sombong serta takabur (ditakutkan karna lebih baik kita menjaga hati kita agar tetap tawadhu da menjadi anak yang soleh serta berbakti kepada orang tua).
Penjelasan dari kata durhaka:
Maka (jadi) sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya ‘ah’ (perkataan kasar) serta jangan lah kamu membentak mereka (kedua orang tua). [Surat: Al-Isra' (17), Ayat: 23] ‘Uquuqul walidain (durhaka pada orang tua) merupakan dosa besar. Karna itu jangan sekali-kali kita durhaka kepada kedua orang tua kita karna telah banyak kisah anak durhaka di dunia ini.
Kikutip Ibnu Al-Atsir di dalam kitabnya An-Nihaayah sangat melarang perbuatan durhaka terhadap kedua orang tua. Seorang yang dikatakan ya’uqquhu ‘uqaaqan, ‘aqqa waalidahu, fahuwa ‘aaqun jika mendurhakai kedua orang tua, menyakiti hatinya serta telah keluar darinya. Kata ini adalah lawan dari kata berbakti kepadanya (al-birru bihi).
Kata al-’uquuq (perbuatan durhaka) asalnya dari kata al-’aqq yang memiliki arti asy-syaq (patah/ mematahkan) serta al-qath’u (potong/ memotong). Jadi, anak dikatakan durhaka kepada orang tua jika tidak patuh serta tidak berbuat baik kepada mereka atau pada bahasa Arab disebut al-’aaq (anak yang berbuat durhaka). Jamak dari al-’aaq : al-‘aqaqah. Berdasarkan pemaknaan kata ini, maka rambut yang telah keluar dari kepala seorang bayi baru lahir dari dalam perut ibunya dinamakan aqiiqah, karena rambut itu akan segerah dipotong. Sedangkan Yang dimaksud al-’uquuq (durhaka) merupakan mematahkan ketaatan dan memotong atau memutuskan tali hubungan antara anak dengan orang tuanya.
Maka, yang dimaksud perbuatan durhaka terhadap orang tua adalah mematahkan ketaatan dan memutuskan hubungan yang terjalin di antara orang tua dan anak, meninggalkan apa disukai oleh keduanya dan tidak lagi menaati apa yang telah diperintahkan mereka.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
daftar disini untuk berlangganan gratis melalui email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di See Look Book GRATIS 100%
0 komentar:
Posting Komentar