Islam adalah agama yang begitu sempurna mengajarkan segala macam yang dibutuhkan oleh umatnya. Salat satu kesempurnaannya mengajarkan kepada seluruh pemeluknya hal-hal yang mendatangkan manfaat dan seluruh perkara yang dapat menambah pahala, walaupun tata cara buang air.
seseorang berkata kepada Salman radhiyallahu ‘anhu (RA): “Apakah Nabi kalian shallallahu ‘alaihi wa sallam (Muhammad) mengajarkan segala sesuatu sampai masalah buang air?” Dia menjawab:
Ø£َجَÙ„ْ Ù„َÙ‚َدْ Ù†َÙ‡َانَا Ø£َÙ†ْ Ù†َسْتَÙ‚ْبِÙ„َ الْÙ‚ِبْÙ„َØ©َ Ù„ِغَائِØ·ٍ Ø£َÙˆْ بَÙˆْÙ„ٍ Ø£َÙˆْ Ø£َÙ†ْ Ù†َسْتَÙ†ْجِÙ‰َ بِالْÙŠَÙ…ِينِ Ø£َÙˆْ Ø£َÙ†ْ Ù†َسْتَÙ†ْجِÙ‰َ بِØ£َÙ‚َÙ„َّ Ù…ِÙ†ْ Ø«َلاَØ«َØ©ِ Ø£َØْجَارٍ Ø£َÙˆْ Ø£َÙ†ْ Ù†َسْتَÙ†ْجِÙ‰َ بِرَجِيعٍ Ø£َÙˆْ بِعَظْÙ…ٍ.
“Ya, Beliau (nabi Muhammad) melarang kami buang air besar atau air kecil menghadap ke kiblat, beristinja’ menggunakan tangan kanan, beristinja’ menggunakan batu yang kurang dari tiga buah serta beristinja’ menggunakan kotoran binatang atau tulang.” (HR. Muslim, tarmizi danAbu Dawud)
Tuntunan-tuntunan tersebut ada yang wajib hukumnya serta sebagian ada yang sunnah. Berikut ini Etika dalam Membuang hajat yang diajarkan Nabi Muhammad SAW:
1. Menunaikan hajat dengan jongkok
Dianjurkan dalam keadaan jongkok seperti yang dijelaskan didalam hadits nya: Aisyah RA (istri nabi) berkata: “Barangsiapa menceritakan kepada kalian semua bahwa Nabi SAW buang hajat kecil sambil berdiri, maka janganlah kalian semua percaya. Beliau tidak pernah buang hajat kecil kecuali sambil duduk” (HR. Tirmidzi).
Sambil Duduk di hadits diatas bermaksud duduk dengan jongkok. Tujuannya agar terhindar dari najis. Lalu timbul pertanyaan bagaimana jika berdiri dan tak terkena najis??? Sebenarnya apa yang dikerjakan oleh nabi semuanya bermanfaat bagi seluruh umat yang mengerjakan.
Pertanyaan diatas dijawab oleh para dokter: Secara medis melaksanakan hajat dengan posisi jongkok bisa mencegah terjadinya kanker usus besar. Pada Saat posisi duduk, usus di bagian bawah akan tertekuk sehingga dalam proses pembuangan tidak berlangsung dengan efektif karna tidak ada bantuan mengejan. Ketika Mengejan sambil menahan napas meningkatkan tekanan di dalam usus pada bagian bawah serta menimbulkan regangan dan pembengkakan pembuluh darah untuk membentuk wasir.
2. Masuk Menggunakan Kaki Kiri, Keluar Menggunakan Kaki Kanan serta membaca doa masuk wc.
Disunnahkan masuk ke dalam WC dengan kaki kiri dan keluar kaki kanan berbarengan dengan berdoa. Anas bin Malik Radhiallaahu ‘anhu (RA) diriwayatkan bahwa dia berkata: “Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa salam apabila masuk ke WC mengucapkan: “Allaahumma inni audzubika minal khubusi wal khabaaits” Artinya: “Ya Allah, saya berlindung kepada-Mu dari pada syetan pria dan syetan betina”.
Dan apabila keluar dengan kaki kanan sambil mengucapkan: “Gufraanaka” yang Artinya: “Ampunan Mu”.
3. Tidak membawa barangyang terdapat nama Allah ke wc
Anas radhiyallahu ‘anhu (RA), bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (SAW) memakai cincin bertuliskan Muhammad Rasulullah, ketika Beliau masuk jamban, Beliau (nabi Muhammad) menaruhnya.” (HR. Empat orang)
4. Jangan menghadap dan membelakangi kiblat
Abu Ayyub Al-Anshari berkata: Nabi Muhammad -shallallahu alaihi wasallam- bersabda: “Jika kalian semua mendatangi tempat buang Hajat maka janganlah kalian semua menghadap ke arah kiblat dan jangan pula membelakanginya (kiblat). Akan tetapi menghadaplah ke bagian timurnya atau ke bagian baratnya.“
Abu Ayyub berkata, “Ketika kami semua datang ke Syam, kami dapati toilet rumah-rumah di sana dibangun menghadap ke kiblat. Maka kami semua beralih darinya (dari kiblat) dan kami memohon ampun kepada Allah Taala.” (HR. Al-Bukhari pada no. 245 dan Muslim pada no. 264)
Akan tetapi menghadaplah ke arah timurnya atau ke arah baratnya, berlaku untuk negara-negara yang kiblatnya mengarah ke utara atau selatan. Sedangkan bagi yang kiblatnya mengarah ke timur atau barat (seperti Negara Indonesia) maka menghadap ke arah utara atau selatan.
5. Tidak boleh berbicara apalagi bernyanyi
Dilarang berbicara kecuali dalam keadaan daruruat. Bersumber dari Ibnu Umar diriwayatkan: “Bahwa sesungguhnya ada seorang lelaki lewat, sedangkan Rasulullah SAW sedang buang hajat kecil. Lalu orang itu memberi salam (untuk Nabi), namun beliau (nabi) tidak menjawabnya.” (HR. Muslim)
6. Bersegera Membuang Hajat
Apabila merasa ingin membuang hajat maka maka segerakanlah, karena hal tersebut berguna untuk agamanya dan kesehatan jasmani.
Secara keilmuan, menahan buang hajat kecil bisa mengakibatkan infeksi saluran kemih. Gejala pada infeksi saluran kemih: air seni terasa panas dan air seni kerap keluar setiap melakukan gerakan-gerakan ringan seperti duduk atau rasa nyeri di lubang keluar air seninya. Kalau masih dibiarkan dapat menyebabkan penyakit pada ginjal.
Jangan menahan ketika ingin buang hajat. Keadaan normal, harusnya buang Hajat kecil setiap 5 jam sekali. Jika termasuk orang yang banyak minum, frekuensi dapat lebih sering dan itu adalah normal.
7. Tidak boleh bersuci dengan tulang atau kotoran
8. Cari tempat yang jauh dari keramaian
9. Jangan memegang kemaluan dengan tangan kanan ketika bersuci
10. Hindari tempat yang menimbulkan laknat
11. Membuat tabir penghalang agar tak terlihat orang lain
12. Selalu bersuci setelah menunaikan BAB (kecil atau besar)
13. Dilarang kencing di tempat air tergenang kemudian bersuci dengan nya
Mungkin Polahidup.com menulis CARABUANG AIR DALAM ISLAM cukup sampai sekian dahulu mungkin besok akan dilanjutkan lagi dengan judul cara membuang hajat menurut Rasulullah.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
daftar disini untuk berlangganan gratis melalui email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di See Look Book GRATIS 100%
0 komentar:
Posting Komentar